SINOPSIS

Tujuan blog ini adalah untuk menebarkan indahnya cahaya kehidupan dengan menyadari bahwa ada kebaikan dalam setiap fase waktu dan peristiwa yang dialami seseorang, serta untuk mengingatkan diri kita akan keberkahan pandangan hidup ini, baik di dunia maupun di akhirat. Dengan memaparkan apa-apa saja yang menghalangi seseorang untuk melihat kebaikan, Blog ini mudah-mudahan dapat menolong dari “kematian” menuju cara berpikir yang diajarkan oleh Islam. Blog ini ditulis untuk mendorong seseorang agar mengadaptasi prinsip-prinsip moral yang dengannya, ia dapat berkata, “Ada kebaikan di dalamnya.” Tidak hanya dengan kata-kata, tetapi juga dengan perasaan dan hati. Ia menunjukkan kesabaran dalam menghadapi kesulitan dengan penuh ketundukan dan rasa syukur, bukan hanya terus-menerus menderita dalam situasi demikian. Mengingatkan satu sama lain tentang kesempurnaan takdir yang telah dituliskan oleh Allah adalah ajakan bagi semua kaum mukminin agar menikmati indahnya penyerahan diri pada kebijaksanaan Allah yang tak terhingga.








More Bismillah Comments



Content this BLOG


Senin, 27 Desember 2010

LIMA JALAN PENYEMBUH HATI


LIMA JALAN PENYEMBUH HATI(Bahasan Terhadap Syi’ir “Tombo Ati”)

A. Pendahuluan
Dalam sebuah hadits Rasulullah saw. bersabda : “Sesungguhnya dalam tubuh ada segumpal daging, apabila baik maka akan baik pula seluruh jasadnya dan apabila daging itu buruk maka akan buruk pula jasad seluruhnya, ketahuilah bahwa dia adalah hati (Muttafaq ‘alaih).
Hadits di atas menunjukkan betapa pentingnya peranan hati dalam kehidupan manusia.

Menurut Imam Ghozali (1984) hati mempunyai dua pengertian, pertama berarti segumpal daging yang berbentuk bulat panjang dan terletak di dada sebelah kiri, yang didalamnya ada rongga-rongga yang mengandung darah hitam sebagai sumber roh. Kedua berarti yang halus bersifat ketuhanan dan rohaniah yang ada hubungannya dengan hati jasmani tadi.
Hati dalam arti kedua ini adalah hakekat manusia yang dapat menangkap segala pengertian, berpengetahuan dan arif, yang menjadi sasaran dari segala perintah dan larangan Tuhan, yang akan disiksa, dicela dan dituntut segala amal perbuatannya.

Selanjutnya Imam Ghozali mengatakan bahwa taat kepada Allah dengan tidak menurutkan hawa nafsu dapat mengkilatkan hati, sebaliknya berdosa kepada Allah akan menghitamkannya. Senada dengan Imam Ghozali Muhammad Ibrahim Salim mengatakan (1995) pengaruh dosa dalam hati sama dengan pengaruh penyakit pada tubuh. Dosa adalah penyakit hati dan tidak ada obatnya kecuali dengan bertobat untuk menghilangkan dosa yang mengkotori hati. Dengan demikian dosa akan menyebabkan hati menjadi sakit dan untuk mengobatinya adalah obat-obatan yang berupa amal ibadah.
Dalam buku Syi’iran Kiai-Kiai dicantumkan sebuah syi’ir (pujian) yang berjudul “Tombo Ati” yang biasa didendangkan di masjid, pesantren dan pengajian-pengajian (sekarang sudah direkam dalam pita kaset, dinyanyikan/dibawakan oleh Emha Ainun Najib). Syi’iran tersebut didendangkan di sela-sela bacaan sholawat nabi yang dilagukan. Adapun bunyi syi’ir Tombo Ati itu adalah sebagai berikut :


Tamba ati iku lima warnane
Ingkang dingin nderes Qur’an sakmanane
Kaping pindo wongkang sholeh kumpulana
Kaping telu shalat wengi lakonana
Kaping papat weteng iro ingkang luwe
Kaping limo dzikir wengi ingkang suwe
Salah sawijine sapa wongkang gelem nglakoni
Insya Allah gusti Allah ngijabahi.
Terjemahan bebasnya kira-kira sebagai berikut :
Obat hati itu lima macam
Yang pertama membaca Qur’an berikut maknanya
Yang kedua bergaul dengan orang shaleh
Yang ketiga melaksanakan shalat malam
Yang keempat melaparkan perut/berpuasa
Yang kelima dzikir malam yang panjang
Siapa yang dapat melakukan salah satu diantaranya Insya Allah, Tuhan akan mengabulkan

Sumber dari syi’ir di atas kemungkinan besar adalah dari kitab Nashoihul ‘Ibad, di mana di dalamnya disebutkan bahwa Abdullah Al Anthakiy Rahimahullah berkata : Lima macam obat hati yaitu : Bergaul dengan orang-orang shalih, membaca Al-Qur’an, melaparkan perut, shalat di malam hari, dan bersembah sujud di waktu menjelang shubuh. (Imam Nawawi, 1983).
Uraian berikut mencoba untuk memberikan bahasan yang bersifat penjelasan terhadap lima macam obat hati di atas.

B. Pembahasan Lima Jalan Penyembuh Hati
1. DzikirDzikir adalah bacaan, puji-pujian dan lain-lain sebutan yang tidak mengandung permintaan (Ibnu Hajar Al Asqolani, 1976). Sedang menurut Hasbi Ashshiddieqy dzikir (1983:36) adalah menyebut Allah dengan membaca tasbieh (subhanallahi) membaca tahliel (la-ilaha illallahu) membaca tahmied (alhamdulillahi) membaca taqdies (quddusun), membaca takbir (Allahu Akbar), membaca hauqalah (lahaula wala quwwata illa billahi), membaca hasbalah (hasbiyallahu), membaca basmalah, membaca Al-Qur’anul Majied dan membaca do’a-do’a ma’tsur, yaitu do’a-do’a yang diterima dari Nabi saw. Dzikir adalah mengingat Allah dalam hati dan menyebut nama-Nya pada lisan berdasarkan perintah Allah dalam Al Qur’an dan contoh-contoh dari Nabi saw.
Terdapat banyak perintah untuk melaksanakan dzikir baik dalam Al Qur’an maupun hadits, diantaranya adalah dalam surat Al Ahzab ayat 41: “Sebutlah olehmu akan Allah dengan sebutan yang banyak”, surat Al Anfal ayat 45 : “Dan sebutlah olehmu akan Allah dengan sebutan yang banyak, supaya kamu mendapat kemenangan”, juga dalam Surat Ad Dahr ayat 25-26: “Dan sebutlah akan nama Tuhanmu di waktu pagi dan petang dan disebagian malam. Dan bersujudlah kepadaNya seraya bertasbih pada malam yang panjang”.

Nabi Muhammad saw juga menganjurkan untuk dizikir yaitu dengan sabdanya: “Barang siapa tiada banyak menyebut Allah, maka sungguh terlepas dia dari iman”, juga sabda beliau: “orang yang menyebut Tuhannya dengan orang yang tiada menyebut Tuhannya, adalah seumpama orang yang masih hidup dibanding dengan orang yang mati” (HR. Bukhori) Ash Shiddiqy, 1983).
Dzikir sebagai amalan ibadah yang sangat dianjurkan sangat berpengaruh positif terhadap hati manusia, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Membuat hati bersih dan bening, tenteram dan tenang sebagaimana disebutkan dalam Qur’an Surat Ar-Ra’du ayat 28 :
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS. Ar-Ra’du: 28).

2. Hati merasa Ridla
Maka sabarlah kamu atas apa yang mereka katakan, bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya dan bertasbihlah pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan pada waktu-waktu di siang hari, supaya hatimu merasa ridla. (QS. Thaha: 130).

3. Diingat Allah dan dipenuhi rahmat dan ketenteraman, sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah Saw.
Tidak ada majlis suatu kaum yang di dalamnya ada mengingat Allah, kecuali akan diliputi oleh para malaikat dan dipenuhi dengan rahmat, dan Allah akan mengingat mereka di sisi-Nya (HR. Muslim) (Ibnu Hajar Al-Asqolani, 1976).

4. Menimbulkan rasa dekat, dalam perlindungan dan pertolongan Allah, sebagaimana firman-Nya: Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu… (QS. Al-Baqoroh: 152).
Rasulullah Saw bersabda :
Allah Ta’ala berfirman : Aku beserta hambaku selama ia sebut-Ku dan bergerak dua bibirnya pada menyebut-Ku (Ibnu Majah) (Ibnu Hajar As-Qolani: 1976).

5. Terapi bagi kegelisahan ketika manusia merasa lemah, sebagai penyangga dan penolong menghadapi berbagai tekanan dan permasalahan kehidupan.
Firman Allah :
Dan barang siapa berpaling dari mengingat-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit (QS. Thaha: 124).

6. Dibersihkan (hati) dari dosa
Bersabda Rasulullah Saw. :
Barang siapa yang berkata (yang artinya): Mahasuci Allah dan dengan memuji-Nya (aku berbakti) sebanyak seratus kali, niscaya digugurkan dari padanya dosa-dosanya, walaupun sebanyak buih laut (Mutattaq ‘alaihi) (Ibnu Hajar As-Asqolani, 1976).

7. Disembuhkan dari Penyakit (hati)
Bersabda Rasulullah saw. : Menyebut-nyebut Allah adalah suatu penyembuhan dan menyebut-nyebut tentang manusia adalah penyakit (HR. Al Baihaqi) (Muhammad Faiz Almath, 1993).
Selanjutnya menurut Fat-hiy Yakan (1984:150) dzikir merupakan biduk penyelemat dari tenggelam di lautan keraguan, was-was resah gelisah dan semua penyakit jiwa. Dzikir kepada Allah menumbuhkan ketegaran dan kelapangan hati, yang mana pada gilirannya menumbuhkan kekuatan dan kemampuan pada dirinya untuk mampu menghadapi segala tantangan dan melewati segala rintangan hidup dengan penuh kepercayaan dan ketenangan.

2. Membaca Al Qur’an
Membaca Al Qur’an selain merupakan ibadah juga merupakan cara untuk penyembuhan hati sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an surat Yunus ayat 57: “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit (yang ada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”. Juga dalam surat Al-Isra ayat 82” “Dan Kami turunkan dari Al Qur’an itu, apa yang menjadi obat dan rahmat bagi mereka yang beriman.
Jalaluddin As Suyuti (1995) mengemukakan bahwa diantara keistimewaan Al Qur’an adalah dapat mengobati kekerasan hati, menghilangkan duka dan memasukkan kegembiraan dalam hati, menghilangkan kesusahan, bahkan untuk penyembuhan penyakit-penyakit fisik.
Selanjutnya Hasbi Ash Shiddiqy (1983) menyebutkan bahwa faedah tilawat atau membaca Al Qur’an adalah sebagai berikut :
a. Pembaca Al Qur’an ditempatkan di dalam shaf orang-orang besar yang utama dan tinggi.
b. Pembaca Al Qur’an memperoleh beberapa kebajikan dari tiap-tiap huruf yang dibacanya dan bertambah-tambah derajatnya di sisi Allah sebanyak kebajikan yang diperolehnya itu.
c. Pembaca Al Qur’an akan dinaungi rahmat dikelilingi para malaikat dan Allah menurunkan kepadanya ketenangan dan kewaspadaan.
d. Pembaca Al Qur’an digemilangkan hatinya oleh Allah dan dihindarkan dari kegelapan.
e. Pembaca Al Qur’an disegani dan dicintai oleh orang-orang shaleh.
f. Pembaca Al Qur’an tidak akan gundah hatinya di hari kiamat, karena ia senantiasa dalam pemeliharaan dan penjagaan Allah.
g. Pembaca Al Qur’an memperoleh kemuliaan dan diberikan rahmat kepada ibu bapaknya.
h. Pembaca Al Qur’an memperoleh kedudukan yang tinggi dalam syurga.
i. Pembaca Al Qur’an memperoleh pula derajat seperti yang diingini oleh orang-orang shaleh
j. Pembaca Al Qur’an ditemani dan dikelilingi oleh para malaikat, semuanya mendo’akan dan memohonkan ampunan dan derajat yang tinggi baginya.
k. Pembaca Al Qur’an terlepas dari kesusahan-kesusahan akherat
l. Pembaca Al Qur’an termasuk orang yang dekat kepada Allah, berada dalam rombongan orang-orang yang mengiringi Allah di hari syurga.

3. Melaparkan Perut/Puasa
Menurut Imam Nawawy (1983) dimaksudkan dalam melaparkan perut ialah tidak banyak makan, dan berhati-hati agar yang dimakannya benar-benar halal. Makanan halal itu pmenjadi pangkal segala kebajikan, sebab barang halal itu dapat menyinari hati sehingga matahati menjadi bersih cemerlang dan ibarat cermin akan kembali mengkilap mampu memantulkan bayangan dan membiaskan sinar. Dalam hadits dinyatakan: “Tiga hal berikut dapat membuat pengerasan dihati yaitu gemar makan, gemar tidur dan gemar menganggur”.

Bentuk lain dari melaparkan perut adalah puasa. Dalam sebuah hadits Rasulullah saw bersabda : “Berpuasalah kamu maka kamu akan sehat”. Dalam hadits lain Nabi menganjurkan puasa bagi para pemuda untuk menahan hawa nafsunya jika mereka belum mampu untuk menikah. Dari hadits Nabi tersebut nampak bahwa puasa merupakan sarana auntuk mencapai kesehatan baik lahir maupun batin dan juga merupakan jalan untuk mengekang hawa nafsu yang merupakan sumber dari penyakit hati.
Menurut Fat-hiy Yakan (1984: 119-124) puasa merupakan pembersih jiwa yang paling kuat terutama untuk melawan hawa nafsu yang menjadi pangkal dari kotornya hati. Selain itu dengan puasa perasaan menjadi halus dan peka, pikiran jernih dan nafsu melemah.

4. Shalat Malam
Dalam Al Qur’an terdapat ayat-ayat yang menjadi dasar bagi pelaksanaan shalat malam, yaitu surat Al-Isra ayat 79: “Sebagian waktu malam itu hendaknya engkau gunakan untuk salat tahajud, sebagai salat sunat untuk dirimu, mudah-mudahan Tuhan akan membangkitkan engkau dengan kedudukan yang baik”. Surat Al Muzammil ayat 6: “Sesungguhnya bangun di waktu malam untuk shalat adalah lebih tepat dan bacaan di waktu itu lebih terkesan”. Dan juga Surat Ad Dahr ayat 26: “Dan di sebagian dari pada malam sujudlah kepadaNya dan berbaktilah kepadaNya di malam yang panjang”.

Dalam sebuah hadis Rasulullah saw bersabda: “Kerjakanlah shalat malam karena shalat itu merupakan kebiasaan orang-orang saleh sebelum kamu. Ia mendekatkan kamu kepada Tuhan, menghapus dosa-dosa, mencegah perbuatan dosa dan menolak penyakit dari tubuh”. (HR. At Thabrany dan A Turmudziy).Berdasarkan kepada Al Qur’an dan Hadits Nabi tersebut Fat-hiy Yakan berpendapat bahwa shalat malam mempersiapkan manusia menjadi insane rabbani yang bergayut dengan Allah, berjiwa cemerlang, hatinya bercahaya, sadar dan berpikiran jernih. Dengan kondisi yang demikian tentu saja akan mampu menghadapi persoalan hidup dengan tenang dan tidak mudah merasa bingung apalagi stress.
Dengan demikian menjalankan shalat malam yang didukung oleh suasana yang tenang, hening dan sunyi secara psikologis akan mendatangkan ketenangan dan ketentraman hati (Thohari Moh. Said, 1993: 70).

5. Bergaul Dengan Orang Shaleh
Menurut Imam Nawawi (1983) bergaul dengan orang shaleh artinya hadir di majlis mereka dan memegangi petuah mereka, dan sebaliknya bersikap diam dan menyingkir dari mereka yang gemar berbuat bathil.
Dalam Al Qur’an surat Al Maidah ayat 55-56 Allah berfirman: “Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, RasulNya, dan orang-orang yang beriman, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah); Dan barang siapa mengambil Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang”.
Selanjutnya dalam sebuah hadits Rasulullah saw bersabda: “Hendaklah kalian bersahabat dengan kawan yang tulus hati, karena mereka menjadi hiasan di kala bahagia dan menjadi perisai di saat terjadi bencana”. (Imam Nawawi, 1983: 227).
Berdasarkan kepada firman Allah dan hadits Rasul tersebut maka dapat dikatakan bahwa bergaul atau bersahabat dengan orang shaleh dan menjadikannya sebagai penolong, merupakan jalan yang tepat untuk mengatasi kesusahan termasuk di sini adalah kesusahan hati.

C. Penutup
Dari pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa hati merupakan hakekat manusia yang bersifat ketuhanan dan rohaniah yang dapat menangkap segala pengertian, berpengetahuan dan arif, yang menjadi sasaran dari segala perintah dan larangan Tuhan. Karena itu taat kepada Allah dengan tidak menurutkan hawa nafsu dapat menjernihkan hati, sebaliknya berdosa kepada Allah akan menghitamkannya dan membuat hati menjadi sakit.
Pengaruh dosa dalam hati akan menyebabkan hati menjadi sakit dan untuk mengobatinya adalah dengan obat-obatan yang berupa amal ibadah. Diantara amal ibadah yang dapat mengobati hati yang sakit adalah membaca Al Qur’an, berdzikir, melaparkan perut atau puasa, shalat malam dan bergaul dengan orang shaleh.

DAFTAR PUSTAKA
Aboe Bakar Atjeh, Pengantar Ilmu Tarekat, Solo, Ramadhani, 1985.
Al Qur’an dan Terjemahnya, Depag. RI. Semarang, Toha Putra, 1989.
Fat-hiy Yakan, Kunci Sukses Petugas Dakwah, Terjemah oleh Hasan Baidaie, Yogyakarta, Bina Usaha, 1984.
Hasbi As Shiddiqi, Pedoman Dzikir dan Do’a, Jakarta, Bulan Bintang, 1983.
Hamzah Ya’kub, Tingkat Ketenangan dan Kebahagiaan Mukmin (Tasawwuf dan Taqarrub), Jakarta, CV. Atisa, 1992.
Ibnu Hajar Al-Asqolani, Bulughul Maram, Tarjamah A. Hasan, Bandung, Diponegoro, 1976.
Imam Ghozali, Keajaiban Hati, Alih bahasa oleh Nurchikmah, Jakarta, Tintamas, 1984.
Imam Nawawi Al-Banteniy, Nashoihul ‘Ibad, Diterjemahkan menjadi Nasehat Penghuni Dunia, oleh Aliy As’ad, Kudus, Menara Kudus, 1983.
Jazim Hamidi dan Asyhari Abta, Syiiran Kiai-Kiai, Yogyakarta, Kodama/Pustaka Pelajar, 1993.
Jalaluddin As Suyuti, Al Qur’an Sebagai Penyembuh, Terjemah Achmad Sunarto, Semarang, Surya Angkasa, 1995.
Muhammad Ibrahim Salim, Berobat dengan Ayat-Ayat Qur’an, alih bahasa oleh Sofyan Awari, Bandung, Trigenda Karya, 1995.
Muhammad Faiz Almath, 1100 Hadits Terpilih, Terjemah oleh A. Aziz Salim Basyarahil, Jakarta, Gema Insani Press, 1993.
Thohari Moh. Said, Shalat Malam Sebagai Pengobat Jiwa, Surabaya, Bina Ilmu, 1993.

Muhammad Naser










Selasa, 23 November 2010

Filosofi perbankan syariah

Filosofi perbankan syariah
Perbankan syariah merupakan bagian dari ekonomi syariah, dimana ekonomi syariah merupakan bagian dari muamalat (hubungan antara manusia dengan manusia). Oleh karena itu, perbankan syariah tidak bisa dilepaskan dari al Qur`an dan as sunnah sebagai sumber hukum Islam. Perbankan syariah juga tidak dapat dilepaskan dari paradigma ekonomi syariah.
Berikut beberapa paradigma ekonomi syariah:
  1. Tauhid. Dalam pandangan Islam, salah satu misi manusia diciptakan adalah untuk menghambakan diri kepada Allah SWT: ”Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku” (51:56). Pengambaan diri ini merupakan realisasi tauhid seorang hamba kepada Pencipta-Nya. Konsekuensinya, segenap aktivitas ekonomi dapat bernilai ibadah jika diniatkan untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
  2. Allah SWT sebagai pemilik harta yang hakiki. Prinsip ekonomi syariah memandang bahwa Allah SWT adalah pemilik hakiki dari harta. ” Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi…” (2:284). Manusia hanya mendapatkan titipan harta dari-Nya, sehingga cara mendapatkan dan membelanjakan harta juga harus sesuai dengan aturan dari pemilik hakikinya, yaitu Allah SWT.
  3. Visi global dan jangka panjang. Ekonomi syariah mengajarkan manusia untuk bervisi jauh ke depan dan memikirkan alam secara keseluruhan. Ajaran Islam menganjurkan ummatnya untuk mengejar akhirat yang merupakan kehidupan jangka panjang, tanpa melupakan dunia: ”Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan” (28: 77). Risalah Islam yang diturunkan kepada Muhammad SAW pun mengandung rahmat bagi alam semesta: ”Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam” (23:107). Dengan demikian dalam dimensi waktu, ekonomi syariah mempertimbangkan dampak jangka panjang, bahkan hingga kehidupan setelah dunia (akhirat). Sedangkan dalam dimensi wilayah dan cakupan, manfaat dari ekonomi syariah harus dirasakan bukan hanya oleh manusia, melainkan alam semesta.
  4. Keadilan. Allah SWT telah memerintahkan berbuat adil: ”Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil” (4: 48). Bahkan, kebencian seseorang terhadap suatu kaum tidak boleh dibiarkan sehingga menjadikan orang tersebut menjadi tidak adil: ”Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (5:8).
  5. Akhlaq mulia. Islam menganjurkan penerapan akhlaq mulia bagi setiap manusia. bahkan Rasulullah SAW pernah menyatakan bahwa: ”Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia” (HR. Malik). Termasuk saat mereka beraktivitas dalam ekonomi. Akhlaq mulia semisal ramah, suka menolong, rendah hati, amanah, jujur sangat menopang aktivitas ekonomi tetap sehat. Contoh terbaik dalam akhlaq adalah Muhammad SAW, sehingga Allah SWT memuji beliau: ”Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung” (68:4). Sebelum diangkat menjadi Rasul, Muhammad sangat dipercaya oleh kaumnya sehingga diberi gelar ’al Amin’ (yang terpercaya). Hasilnya, beliau menjadi pengusaha yang sukses.
  6. Persaudaraan. Islam memandang bahwa setiap orang beriman adalah bersaudara: ”Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara..” (49:10). Konsep persaudaraan mengajarkan agar orang beriman bersikap egaliter, peduli terhadap sesama dan saling tolong menolong. Islam juga mengajarkan agar perbedaan suku dan bangsa bukanlah untuk dijadikan sebagai pertentangan, melainkan sebagai sarana untuk saling mengenal dan memahami: ”Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.” (49:13).
Operasional perbankan syariah
Perbankan syariah menjalankan fungsi yang sama dengan perbankan konvensional, yaitu sebagai lembaga intermediasi (penyaluran), dari nasabah pemilik dana (shahibul mal) dengan nasabah yang membutuhkan dana. Namun, nasabah dana dalam bank syariah diperlakukan sebagai investor dan/atau penitip dana. Dana tersebut disalurkan perbankan syariah kepada nasabah pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal kerja) maupun konsumtif. Dari pembiayaan tersebut, bank syariah akan memperoleh bagi hasil/marjin yang merupakan pendapatan bagi bank syariah. Jadi, nasabah pembiayaan akan membayar pokok + bagi hasil/marjin kepada bank syariah. Pokok akan dikembalikan sepenuhnya kepada nasabah dana sedangkan bagi hasil/marjin akan dibagi hasilkan antara bank syariah dan nasabah dana, sesuai dengan nisbah yang telah disepakati.
Artinya dalam bank syariah, dana dari nasabah pendanaan harus di’usahakan’ terlebih dahulu untuk menghasilkan pendapatan. Pendapatan itulah yang akan dibagi hasilkan untuk keuntungan bank syariah dan nasabah dana.
Skema-skema produk perbankan syariah
Dalam operasionalnya, bank syariah menggunakan beberapa skema yang bersesuaian dengan syariah sebagaimana dijelaskan sbb.:
  1. Pendanaan/Penghimpunan dana: Wadiah dan mudharabah.
    1. Wadiah (titipan)
    2. Dengan skema wadiah, nasabah menitipkan dananya kepada bank syariah. Nasabah memperkenankan dananya dimanfaatkan oleh bank syariah untuk beragam keperluan (yang sesuai syariah). Namun bila nasabah hendak menarik dana, bank syariah berkewajiban untuk menyediakan dana tersebut. Umumnya skema wadiah digunakan dalam produk giro dan sebagian jenis tabungan. BSM menggunakan skema ini untuk BSM Giro, BSM TabunganKu dan BSM Tabungan Simpatik.
    3. Mudharabah (investasi)
    4. Dengan skema mudharabah, nasabah menginvestasikan dananya kepada bank syariah untuk dikelola. Dalam skema ini, BSM berfungsi sebagai manajer investasi bagi nasabah dana. Nasabah mempercayakan pengelolaan dana tersebut untuk keperluan bisnis yang menguntungkan (dan sesuai syariah). Hasil keuntungan dari bisnis tersebut akan dibagi hasilkan antara nasabah dana dengan BSM sesuai nisbah yang telah disepakai di muka. BSM menggunakan skema ini untuk BSM Deposito, Tabungan BSM, BSM Tabungan Berencana, BSM Tabungan Mabrur, BSM Tabungan Investa Cendekia dan BSM Tabungan Kurban.
  2. Pembiayaan/Penyaluran dana: Murabahah, ijarah, istishna, mudharabah, musyarakah dsb.
    1. Murabahah
    2. Merupakan akad jual beli antara nasabah dengan bank syariah. Bank syariah akan membeli barang kebutuhan nasabah untuk kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah dengan marjin yang telah disepakati. Harga jual (pokok pembiayaan + marjin) tersebut akan dicicil setiap bulan selama jangka waktu yang disepakati antara nasabah dengan bank syariah. Karena harga jual sudah disepakati di muka, maka angsuran nasabah bersifat tetap selama jangka waktu pembiayaan. Hampir seluruh pembiayaan konsumtif BSM (BSM Griya, BSM Oto) menggunakan skema ini. Skema ini juga banyak dipergunakan BSM dalam pembiayaan modal kerja atau investasi yang berbentuk barang. Sekitar 70% pembiayaan bank syariah menggunakan skema murabahah.
    3. Ijarah
    4. Merupakan akad sewa antara nasabah dengan bank syariah. Bank syariah membiayai kebutuhan jasa atau manfaat suatu barang untuk kemudian disewakan kepada nasabah. Umumnya, nasabah membayar sewa ke bank syariah setiap bulan dengan besaran yang telah disepakati di muka. BSM mengaplikasikan skema ini pada BSM Pembiayaan Eduka (pembiayaan untuk kuliah) dan BSM Pembiayaan Umrah. Beberapa pembiayaan investasi juga menggunakan skema ijarah, khususnya skema ijarah muntahiya bit tamlik (IMBT).
    5. Istishna
    6. Merupakan akad jual beli antara nasabah dengan bank syariah, namun barang yang hendak dibeli sedang dalam proses pembuatan. Bank syariah membiayai pembuatan barang tersebut dan mendapatkan pembayaran dari nasabah sebesar pembiayaan barang ditambah dengan marjin keuntungan. Pembayaran angsuran pokok dan marjin kepada bank syariah tidak sekaligus pada akhir periode, melainkan dicicil sesuai dengan kesepakatan. Umumnya bank syariah memanfaatkan skema ini untuk pembiayaan konstruksi.
    7. Mudharabah
    8. Merupakan akad berbasis bagi hasil, dimana bank syariah menanggung sepenuhnya kebutuhan modal usaha/investasi.
    9. Musyarakah
    10. Merupakan akad berbasis bagi hasil, dimana bank syariah tidak menanggung sepenuhnya kebutuhan modal usaha/investasi (biasanya sekitar 70 s.d. 80%).
    11. Lainnya
  3. Jasa: Wakalah, rahn, kafalah, sharf dsb.
    1. Wakalah
    2. Wakalah berarti perwalian/perwakilan. Artinya BSM bekerja untuk mewakili nasabah dalam melakukan suatu hal. BSM mengaplikasikan skema ini pada beragam layanannya semisal transfer uang, L/C, SKBDN dsb.
    3. Rahn
    4. Rahn bermakna gadai. Artinya bank syariah meminjamkan uang (qardh) kepada nasabah dengan jaminan yang dititipkan nasabah ke bank syariah. Bank syariah memungut biaya penitipan jaminan tersebut untuk menutup biaya dan keuntungan bank syariah. BSM mengaplikasikan skema ini pada BSM Gadai Emas iB.
    5. Kafalah
    6. Dengan skema kafalah, bank syariah menjamin nasabahnya. Bila terjadi sesuatu dengan nasabah, bank syariah akan bertanggung jawab kepada pihak ke-3 sesuai kesepakatan awal. BSM mengaplikasikan skema ini pada produk BSM Bank Garansi.
    7. Sharf
    8. Merupakan jasa penukaran uang. BSM mengaplikasikan skema ini untuk layanan penukaran uang Rupiah dengan mata uang negara lain, semisal US$, Malaysia Ringgit, Japan Yen dsb.
    9. Lainnya
  4. Perbedaan bank syariah dengan bank konvensional
  5. Beberapa kalangan masyarakat masih mempertanyakan perbedaan antara bank syariah dengan konvensional. Bahkan ada sebagian masyarakat yang menganggap bank syariah hanya trik kamuflase untuk menggaet bisnis dari kalangan muslim segmen emosional. Sebenarnya cukup banyak perbedaan antara bank syariah dengan bank konvensional, mulai dari tataran paradigma, operasional, organisasi hingga produk dan skema yang ditawarkan. Paradigma bank syariah sesuai dengan ekonomi syariah yang telah dijelaskan di muka. Sedangkan perbedaan lainnya adalah sbb.:
    Jenis perbedaan Bank syariah
    Bank konvensional
    Landasan hukum
    Al Qur`an & as Sunnah + Hukum positif
    Hukum positif
    Basis operasional
    Bagi hasil
    Bunga
    Skema produk
    Berdasarkan syariah, semisal mudharabah, wadiah, murabahah, musyarakah dsb
    Bunga
    Perlakuan terhadap Dana Masyarakat
    Dana masyarakat merupakan titipan/investasi yang baru mendapatkan hasil bila diputar/di’usahakan’ terlebih dahulu
    Dana masyarakat merupakan simpanan yang harus dibayar bunganya saat jatuh tempo
    Sektor penyaluran dana
    Harus yang halal
    Tidak memperhatikan halal/haram
    Organisasi
    Harus ada DPS (Dewan Pengawas Syariah)
    Tidak ada DPS
    Perlakuan Akuntansi
    Accrual dan cash basis (untuk bagi hasil)
    Accrual basis
    Terdapat perbedaan pula antara bagi hasil dan bunga bank, yaitu sbb.:
    Bunga Bagi hasil
    Suku bunga ditentukan di muka
    Nisbah bagi hasil ditentukan di muka
    Bunga diaplikasikan pada pokok pinjaman (untuk kredit)
    Nisbah bagi hasil diaplikasikan pada pendapatan yang diperoleh nasabah pembiayaan
    Suku bunga dapat berubah sewaktu-waktu secara sepihak oleh bank
    Nisbah bagi hasil dapat berubah bila disepakati kedua belah pihak
  6. FQA (Frequent Question & Answer)
    1. Bolehkah non muslim menjadi nasabah bank syariah?
    2. Boleh. Semangat syariah adalah rahmat bagi alam semesta, sebagaimana tertuang dalam al Qur`an: ”Dan tidaklah kami mengutus engkau (Muhammad) kecuali sebagai rahmat bagi alam semesta” (21:107). Dengan demikian, layanan perbankan syariah dapat dinikmati oleh muslim dan non muslim.
    3. Saya mendapatkan pembiayaan dari bank syariah, tapi ternyata angsuran yang harus saya bayar lebih mahal dibandingkan bank konvensional. Apakah ini sesuai syariah?
    4. Aspek harga sebenarnya bukan merupakan wilayah syariah, melainkan wilayah bisnis. Maksudnya, penetapan harga suatu produk berdasarkan pertimbangan bisnis, yaitu supply, demand dan value yang diterima/dipersepsi oleh nasabah. Begitu pula dalam penetapan harga pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah, memperhatikan supply, demand dan value untuk nasabah. Dalam praktiknya, terkadang suatu produk pembiayaan bank syariah lebih mahal dibandingkan bank konvensional, sedangkan produk pembiayaan lainnya lebih murah. Produk pembiayaan antara suatu bank syariah dengan bank syariah lainnya juga beragam.
    5. Saat ini bank syariah marak memberikan program undian kepada nasabah, khususnya nasabah pendanaan. Bukankah undian termasuk dalam kategori perjudian?
    6. Undian merupakan alat/instrumen yang bisa bernilai positif ataupun negatif (termasuk judi). Praktik undian yang diselenggarakan bank syariah bukan termasuk judi, karena nasabah tidak dipungut biaya apapun untuk mengikuti undian tersebut. Oleh karenanya, bank syariah diperbolehkan melakukan undian tersebut.
Selengkapnya bisa dibaca di
http://www.syariahmandiri.co.id/category/edukasi-syariah/

    Senin, 22 November 2010

    Non muslim lebih antusias beli produk syariah

    Nonmuslim Lebih Antusias Beli Produk Syariah

    Ilustrasi
    REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-—Indonesia kini tengah berada pada fase booming produk-produk keuangan syariah. Dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia dan perekonomian terbesar di Asia Tenggara, potensi pengembangan keuangan syariah di Indonesia masih sangat terbuka lebar.

    Menilik makalah Michael Skully yang ditulis seorang profesor perbankan dan keuangan dari Monash University, Australia, posisi Indonesia dalam market share keuangan syariah dunia masih berada pada peringkat ke-16. Dalam makalah berjudul 'Opportunities for Growth in the Global Islamic Financial Sector' tersebut, Skully menyebutkan, market share pasar keuangan syariah Indonesia jauh berada di bawah negara-negara populasi Muslim lain seperti Iran, Arab Saudi, Malaysia, Pakistan, dan Bangladesh.

    Dengan market share sebesar 1,39 persen, posisi Indonesia bahkan masih berada di bawah Inggris yang notabene merupakan negara minoritas Muslim. Kendati tak menyebutkan secara spesifik, Skully menyiratkan jika keberhasilan perekonomian syariah di sebuah negara sangat ditopang antusiasme penduduk Muslim yang mempercayakan transaksi keuangan mereka di lembaga-lembaga keuangan syariah.

    Dengan prinsip universalitas keuangan syariah, tulis Skully, lembaga-lembaga keuangan syariah terbukti mampu mengakomodasi kepentingan dan kebutuhan transaksi keuangan masyarakat global lintas etnik dan agama. “Tapi tetap dengan kontibusi masyarakat Muslim yang sangat antusias,” tulisnya.

    Atas salah satu poin kesimpulannya tersebut, Skully sejatinya ingin mengatakan jika kesuksesan praktik keuangan syariah sebuah negara hanya bisa terjadi manakala kaum Muslim menjadi subyek terdepan dalam pertumbuhan lembaga-lembaga keuangan syariah. “Harus berjalan seiring,” tegas Skully.

    Sayangnya, indikasi tingginya animo masyarakat Muslim terhadap lembaga keuangan/produk keuangan syariah di Indonesiam, belum sepenuhnya terjadi. Bahkan pada beberapa segmen produk syariah, tingkat animo masyarakat nonmuslim (nonsyariah) justru menunjukkan tren yang lebih antusias.

    Kepala Bagian Pengembangan Kebijakan Pasar Modal Syariah pada Biro Standar Akuntansi dan Keterbukaan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Muhammad Touriq, mengungkapkan, investor nonsyariah justru mendominasi produk pasar modal syariah berupa sukuk pada pasar perdana. “Statistiknya 63 persen investor nonsyariah dan 37 persen investor syariah,” paparnya.

    Dari 63 persen investor sukuk nonsyariah tersebut, lanjut Touriq, 47 persen di antaranya adalah perusahaan asuransi umum, diikuti dana pensiun umum (19 persen), bank umum (14 persen), perusahaan sekuritas (enam persen), dan lain-lain. Sementara profil investor syariah masih dikuasai bank umum syariah (75 prsen) yang diikuti asuransi syariah (13 persen) dan reksadana syariah (12 persen).

    “Kalau ditanya kenapa investor nonsyariah yang lebih berminat beli sukuk, saya tidak bisa menjawab. Kami hanya memaparkan angka statistiknya saja,” ucap Touriq.
    Red: Budi Raharjo
    Rep:
    EH Ismail

    http://www.republika.co.id/berita/bisnis-syariah/berita/10/11/17/147188-nonmuslim-lebih-antusias-beli-produk-syariah

    Senin, 15 November 2010

    Jilbab dan wanita

    Alhamdulillah negeri kita ini masyarakatnya mayoritas muslim, kesadaran mengenakan busana muslimah cukup lumayan, bahkan kian hari bertambah meningkat. Namun di sisi lain ternyata banyak saudari kita yang salah faham dengan hakekat jilbab muslimah, mereka menyangka jilbab hanya sekedar kerudung saja atau menutup kepala saja. Sungguh ironis. Akhirnya, seperti yang kita lihat sekarang ini, banyak wanita berkerudung tapi bercelana jeans, berkaos ketat, berpakaian tembus pandang, memakai pakaian diatas lutut dan lain sebagainya. Seakan-akan kerudung tak ubahnya hanya sebagai asesoris belaka.

    Ketahuilah bahwa Alloh telah mewajibkan kepada segenap wanita muslimah yang telah baligh untuk memakai jilbab. Allah berfirman dalam al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 59

    يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

    Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Alloh adalah Maha pengampun lagi maha penyayang.”

    Ayat yang mulia ini secara tegas dan jelas menunjukkan bahwa jilbab merupakan perintah dan syariat Alloh kepada segenap wanita muslimah, bukan seperti yang didengungkan sebagian kalangan, bahwa jilbab muslimah hanyalah tradisi wanita arab, karena mereka tinggal di daerah panas. Sungguh amat besar kedustaan yang keluar dari mulut mereka.

    Apabila setiap wanita menyadari bahwa jilbab merupakan perintah agama, bukan hanya sekedar mode semata, Insya Alloh mereka akan tegar menjalankan kewajiban ini, apapun resikonya. Lalu bagaimana jilbab yang syar'i? Berdasarkan penelitian para ulama tentang masalah jilbab, mereka menerangkan bahwa jika seorang wanita keluar rumah atau bila bertemu dengan orang-orang yang bukan mahromnya, maka ia wajib memakai jilbab yang memenuhi persyaratan-persyaratan berikut :

    1. Menutupi seluruh tubuh selain yang dikecualikan, yaitu muka dan kedua telapak tangan
    Allah berfirman :

    وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ

    “Katakanlah kepada wanita yang beriman : “Hendaklah mereka menahan pandangan mereka dan memelihara kemaluan mereka dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang biasa nampak dari mereka. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka… (QS. An Nur : 31)

    2. Hendaknya jilbab itu longgar. tidak ketat sehingga menggambarkan bentuk tubuh

    Dari Usamah bin Zaid rodhiyallohu anhu, beliau berkata : Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam memberiku baju Qubthiyyah yang tebal yang merupakan hadiah dari Dihyah Al-Kalbi rodhiyallohu anhu kepada beliau shollallohu alaihi wa sallam. Baju itupun aku pakaikan pada istriku. Nabi shollallohu alaihi wa salllam bertanya kepadaku : “Mengapa kamu tidak mengenakan baju Qubthiyyah ?” Aku menjawab : “”Aku pakaikan baju itu pada istriku.” Lalu beliau bersabda : “Perintahkanlah ia agar mengenakan baju dalam di balik Qubthiyyah itu, karena saya khawatir baju itu masih bisa menggambarkan bentuk tulangnya. “ (HR.Ahmad dan Baihaqi dengan sanad hasan)

    3. Kainnya harus tebal, dan tidak tembus pandang sehingga tidak nampak kulit tubuh
    Dalam sebuah hadits shohih, Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda :

    صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا

    “ Dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat, yaitu : Suatu kaum yang memiliki cambuk, seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan para wanita yang berpakaian tetapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk onta yang miring, wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan ini dan ini (jauhnya).” (HR. Muslim)

    4. Tidak menyerupai pakaian laki-laki
    Dari Ibnu Abbas rodhiyallohu anhu berkata :

    لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الرَّجُلَ يَلْبَسُ لِبْسَةَ الْمَرْأَةِ وَالْمَرْأَةَ تَلْبَسُ لِبْسَةَ الرَّجُلِ

    “Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam melaknat pria yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian pria” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, Hakim dan Ahmad dengan sanad shohih).

    5. Tidak mencolok dan berwarna yang dapat menarik perhatian
    Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman :

    وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَىْ

    “Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah pertama.” (QS. Al-Ahzab : 33)

    6. Tidak menyerupai pakaian wanita kafir
    Rasululloh shollallohu alaihi wa sallam pernah bersabda :

    من تشبه بقوم فهو منهم

    “Siapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk dari kaum tersebut.” (HR. Abu Daud dan Ahmad dengan sanad shohih)

    7. Bukan pakaian untuk mencari popularitas
    Hal ini berdasarkan hadits Ibnu Umar rodhiyallohu anhu yang berkata : Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda :

    مَنْ لَبِسَ ثَوْبَ شُهْرَةٍ فِي الدُّنْيَا أَلْبَسَهُ اللَّهُ ثَوْبَ مَذَلَّةٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ثُمَّ أَلْهَبَ فِيهِ نَارًا

    Barang siapa mengenakan pakaian syuhroh (untuk mencari popularitas) di dunia, niscaya Alloh mengenakan pakaian kehinaan kepadanya pada hari kiamat, kemudian membakarnya dengan api neraka. (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah dengan sanad hasan)

    8. Tidak diberi parfum atau wangi-wangian
    Dari Abu musa Al-Asy’ari rodhiyallohu anhu bahwasanya ia berkata : Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda :

    أَيُّمَا امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ فَمَرَّتْ عَلَى قَوْمٍ لِيَجِدُوا مِنْ رِيحِهَا فَهِيَ زَانِيَةٌ

    “Siapapun perempuan yang memakai wewangian, lalu ia melewati kaum laki-laki agar mereka mendapatkan baunya, maka ia adalah pezina.” (HR.Tirmidzi, Abu Daud, Ahmad,dll dengan sanad shohih)

    Dari Abu Huroiroh rodhiyallohu anhu ia berkata : Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda :

    أَيُّمَا امْرَأَةٍ أَصَابَتْ بَخُورًا فَلَا تَشْهَدْ مَعَنَا الْعِشَاءَ الْآخِرَةَ

    “Siapapun perempuan yang memakai bakhur (wewangian sejenis kemenyan-pent), maka janganlah ia menyertai kita dalam menunaikan sholat isya’ yang akhir. (HR.Muslim, Abu Awanah,dll)
    Ibnu daqiq Al-“Ied mengatakan : “Hadits tersebut menunjukkan haramnya wewangian bagi wanita yang hendak keluar menuju masjid, karena hal itu akan dapat membangkitkan nafsu birahi kaum laki-laki.”

    Itulah larangan agama yang diterjang habis-habisan oleh sekian banyak wanita. Coba perhatikan secara seksama, jikalau ke masjid saja dilarang, lalu bagaimana pendapatmu dengan tempat-tempat lainnya seperti pasar, supermarket, terminal dan sebagainya. Tentu lebih dahsyat dosanya. Sungguh, terasa tidak pernah sepi suatu bus kota dari bau parfum yang campur dengan keringat.

    Itulah 8 syarat jilbab yang sesuai syar'i. Adakah saudari-saudari kita sudah memenuhi syarat-syarat tersebut???

    Bagi yang ingin memperdalam masalah jibab ini, silahkan antum membeli kitab Jilbab Mar’ah Muslimah karya syaikh al-Albani yang sudah diterjemahkan dengan judul Jilbab Wanita Muslimah. Tulisan ini pun mengambil rujukan dari kitab tersebut.

    Adapun kewajiban kita adalah menyampaikan nasihat dan mendoakan mereka. Kalo antum mampu, maka dakwahi mereka dengan ilmu dan cara yang baik. Kalo tidak, kita bisa membeli buku/video kajian yang berkaitan dengan jilbab, lalu memberi/meminjamkannya kepada mereka. Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk menyampaikan al-haq ini akhi.

    Semoga bermanfaat dan dapat memberi hidayah kepada saudariku yang belum berjilbab dan meneguhkan saudariku yang sudah berjilbab.


    Catatan ini ditulis oleh:
    by Ubaidurrahman Ar-Rasyid

    Sabtu, 13 November 2010

    Obama Akan Bicara Pendekatan AS ke Komunitas Muslim

    TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama meninggalkan India dan menuju Indonesia di mana ia sempat menghabiskan masa kecilnya selama beberapa tahun. Demikian dilansir CNN, Selasa (9/11/2010).

    Dalam dua hari kunjungannya ke Indonesia, Obama dijadwalkan bertemu dengan Presiden SBY, menghadiri makan malam kenegaraan, serta berkunjung ke Masjid Istiqlal yang disebut merupakan sebagai masjid terbesar di Asia Tenggara.

    Presiden Obama juga dijadwalkan memberikan pidato ke publik di sebuah lokasi yang masih dirahasiakan. " Dalam pidato itu, ia (Obama) akan berbicara mengenai kerjasama yang telah dibangun dengan Indonesia selain itu akan berbicara mengenai demokrasi dan cara kami melakukan pendekatan ke komunitas Muslim di seluruh dunia," kata Ben Rhodes, penasehat deputi keamanan AS untuk komunikasi strategis, terkait dengan kunjungan 10 hari Obama di Asia.

    "Sementara Indonesia adalah mayoritas Muslim ini merupakan sebuah cara untuk menyebarkan mengenai keberagaman dalam agama sehingga pada kesempatan ini presiden akan memiliki kesempatan untuk mendiskusikan beberapa hal yang mungkin pernah Anda dengar namun ia akan berbicara mengenai betapa pentingnya Indonesia bagi dirinya secara personal," ujar Rhodes.

    Penulis: widyabuana
    Editor: widyabuana

    Obama ajak pengusaha AS ke negara muslim


    Oleh: Hery Trianto
    JAKARTA: Presiden Barrack Obama tidak berpretensi untuk menghilangkan sama sekali ketidakpercayaan orang Islam terhadap Amerika Serikat. Namun, dia memastikan akan terus membangun  komunikasi dengan dunia muslim.

    "Kami juga mengundang para pengusaha-pengusaha AS untuk datang ke negara-negara muslim," tutur Presiden AS yang sempat 4 tahun tinggal di Jakarta tersebut, dalam jumpa pers bersama dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, malam ini.

    Obama yang memiliki nama tengah Hussein tengah menghadapi banyak tekanan terutama terkait dengan ketegangan  AS dengan dunia Islam. Kunjungan ke Indonesia -yang merupakan negara dengan populasi muslim terbesar tersebut sempat membawa harapan terjalinnya hubungan yang lebih harmonis.

    Namun tak urung, sejumlah elemen Islam di Tanah Air seperti Hizbut Tahrir Indonesia menentang kedatangan Obama. (htr) 
     
    selengkapnya baca:
    http://web.bisnis.com/umum/1id219291.html

    Rabu, 10 November 2010

    Obama upaya dalam merangkul dunia Islam

    Oleh: Vina Ramitha
    Rabu, 10 November 2010 | 18:17 WIB

    INILAH.COM, Jakarta - Upaya Presiden AS Barack Obama untuk merangkul dunia Islam terlihat jelas dari pidatonya di Universitas Indonesia, Rabu (10/11).

    "Seperti negara Asia lain yang saya kunjungi, Indonesia juga spiritualitasnya tinggi. Sebuah negara dimana Tuhan disembah dengan banyak cara. Bersama kekayaan inilah, Indonesia menjadi populasi Muslim terbesar dunia. Saya ketahui fakta ini sejak tinggal di Jakarta dan mendengar suara adzan berkumandang dimana-mana," katanya, dari Balairung UI Depok.

    Manusia memang tidak terbentuk semata-mata karena keimanannya. Seperti itulah Indonesia di mata Obama, tumbuh lebih besar dari populasi Muslimnya. Tapi ia menyadari, hubungan Amerika dan Muslim sedang merenggang dalam beberapa tahun terakhir. "Sebagai presiden, saya terpanggil untuk memperbaiki hubungan itu."

    Hal itulah, lanjutnya, yang mendasari kunjungan ke Kairo, Mesir, tahun lalu. Obama menyerukan awal baru untuk Amerika Serikat dan Muslim di seluruh dunia. Ia sadar, satu pidato saja takkan mungkin menghapuskan rasa sangsi selama bertahun-tahun antar kedua belah pihak. Manusia memang berbeda dan sebab itulah harus berkomitmen menuju progress yang stabil.

    "Saya berjanji, tak peduli seperti apapun mundurnya, Amerika berkomitmen untuk mencapai progress itu. Inilah kami, apa yang telah dan akan kami lakukan," sambungnya. Masih banyak tugas yang harus dilakukan dunia, kata Obama. Diantaranya bersatu melawan Al Qaeda dan jaringannya, yang bukan berarti berperang melawan Islam. [ast]

    Anda dapat membaca selengkapnya
    di http://www.inilah.com/read/detail/963832/upaya-rangkul-dunia-islam

    Sabtu, 16 Oktober 2010

    Juragan sampah

    Pengusaha
    Adalah seseorang yang melakukan transaksi atas keputusan sendiri
    Dan dia tidak diperintahkan tapi seringkali memerintahkan, dan memikirkan serta menjalankan
    Dan bagaimana dengan sampah kita bisa menjadi pengusaha dan kaya raya
    Baca selengkapnya disini


    LAPORAN UTAMA

    Bahaya Laten Sampah, Siapa Peduli?
    Masyarakat adalah korban korporasi. Akibatnya, masyarakat bukan hanya menjadi produsen sampah namun juga tidak mampu mengelola dan mendayagunakan sampah. Padahal, sampah dapat menjadi lahan bisnis yang menguntungkan sekaligus dapat mengatasi problem sampah yang makin genting.
    Problem sampah saat ini sudah demikian gawat. Masalah sampah tidak berbeda dengan problem kemiskinan dan pengangguran yang membutuhkan perhatian dan penanganan serius. Problematika sampah ibarat pedang bermata dua, apabila tidak dikelola dan diolah dengan baik dapat menjadi bencana. Namun jika mampu dikelola dan diolah secara baik, justru dapat memberikan manfaat dan keuntungan secara komersial.
    Data dari Kantor Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menyebutkan bahwa jumlah sampah yang dihasilkan setiap kota di Indonesia rata-rata mencapai 200 ton setiap harinya. Ini baru rata-rata secara global. Fakta di lapangan memperlihatkan data yang lebih mencengangkan. Kota Yogyakarta, dengan jumlah penduduk sekitar 500 ribu jiwa dari 14 kecamatan memproduksi sampah setiap harinya tak kurang dari 300 ton. Sedangkan DKI Jakarta dengan jumlah penduduk yang jauh lebih besar, rata-rata setiap harinya menghasilkan sampah sekitar 6.000 hingga 7.000 ton.
    Ini tentu fakta yang sangat mencengangkan. Bayangkan kalau satu hari saja jumlah sampah yang dihasilkan suatu daerah rata-rata sebesar 200 ton, maka dalam satu bulan terkumpul tak kurang dari 6.000 ton sampah. Sehingga dalam 1 tahun menumpuk sampah sebanyak 70.000 ton. Lantas bagaimana kemampuan dalam mengolah tumpukan sampah tersebut?

    Sampah Bisnis vs Bisnis Sampah
    Pengaruh ekonomi global yang makin mencengkeram telah mendorong perubahan revolutif dalam seluruh sendi kehidupan. Pengaruh dominasi kapitalisme dalam ekonomi global juga telah mengkondisikan persaingan bisnis menjadi demikian ketat. Setiap perusahaan didorong untuk menciptakan strategi produksi dan pemasaran yang makin efektif agar mampu bersaing.
    Salah satu cara untuk memenangkan persaingan adalah melalui iklan. Iklan sebagai salah satu saluran komunikasi produsen dan konsumen, menjadi media pertarungan antar perusahaan dalam memenangkan pasar sekaligus memperkokoh eksistensinya sebagai pemimpin pasar.
    Kondisi ini pula yang mendorong  setiap perusahaan menciptakan kreasi baru dalam menghasilkan produk-produk unggulannya.  Bukan hanya menyangkut isi produk melainkan juga pada kemasannya. Apalagi tidak ada perusahaan yang ingin rugi dalam bisnisnya, sementara rentang waktu distribusi dari produsen ke konsumen semakin lebar dan lama. Sehingga berbagai strategi pun dilakukan untuk memenuhi tuntutan pasar tersebut.

    Cling of  Uwuh
    Tak jarang pelaku usaha yang bingung dalam mencari ide untuk membuat sebuah produk bisnis. Kebanyakan malah cenderung idealis dengan mencari ide-ide besar. Padahal di sekitar kita tersedia berbagai ide dan bahan untuk membuat berbagai macam produk bisnis. Termasuk sampah-sampah yang berserakan dan dianggap tak bernilai, justru merupakan bahan murah namun dapat dijadikan barang atau produk bisnis yang eksklusif dan mahal.
    Seperti yang dilakukan Lestari (Lembaga Studi Tata Mandiri) Yogyakarta.  Berawal dari keprihatinan terhadap makin menumpuknya problem sampah, Lestari mengajak ibu-ibu rumah tangga di kawasan Yogyakarta dan Bantul untuk mengelola sekaligus mengolah sampah yang ada. Hingga kini terkoordinir tak kurang dari 20 kelompok. Masing-masing kelompok mewakili wilayah di suatu Rukun Warga. Maka kalau dijumlah ratusan ibu-ibu rumah tangga bergabung dalam kegiatan ini.
    Kenapa memilih ibu-ibu rumah tangga sebagai sasaran kelompok ini? Menurut Agus Hartono, Direktur Lestari, karena sebagian besar sampah kota berasal dari rumahtangga. Dan yang lebih mengetahui tentang kegiatan didalam suatu rumahtangga adalah ibu-ibu. Jadilah ibu-ibu sebagai sasaran utama. “Dalam prakteknya, ibu-ibu yang lebih mengetahui kebutuhan rumahtangga sekaligus lebih mudah diajak dalam advokasi lingkungan dibandingkan bapak-bapak,” katanya dalam perbincangan dengan PM di kediamannya yang asri di kawasan Kotagede, Yogyakarta.

    Berkreasi dengan Kertas Seni
    Kertas daur ulang atau yang juga dikenal dengan sebutan kertas seni mulai populer pada dekade 80-an. Dengan menerapkan teknik pembuatannya yang sama seperti teknik membuat kertas pabrikasi, sebagian masyarakat mulai mencoba membuat kertas daur ulang secara manual atau buatan tangan. Dari sini kemudian timbul beragam nama untuk penyebutan kertas hasil buatan tangan, seperti kertas daur ulang (recycle paper), kertas buatan tangan (handmade paper), serta kertas seni (art paper) karena fungsinya sebagai sampul atau pelapis produk seni, seperti asesoris atau cinderamata.
    Setelah masyarakat melihat adanya peluang bisnis yang cukup prospektif, maka pada dekade 90-an kertas daur ulang mulai diproduksi secara komersial. Di Yogyakarta, beberapa kelompok seniman memproduksi kertas daur ulang untuk kepentingan proses kreatifnya, seperti dalam pembuatan lukisan ataupun eksperimental art lainnya. Sementara di berbagai kota lainnya muncul kelompok usaha yang memproduksi kertas daur ulang untuk pembuatan produk-produk cinderamata secara komersial. Sejak saat itu, kertas daur ulang mulai dilirik sebagai sebuah peluang bisnis yang sangat menarik.
    Kini, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap kertas daur ulang, khususnya pesanan dari para eksportir maupun buyer luar negeri, para produsen mulai mencari alternatif lain dalam memproduksi kertas daur ulang secara massal. Tentunya tanpa meninggalkan kualitas dan ciri khasnya sebagai kertas seni. Teknologi baru pembuatan kertas daur ulang, seperti penggunaan mesin, sudah mulai diperkenalkan. Kenyataan ini bukan mustahil akan mendorong bisnis pembuatan kertas daur ulang menjadi usaha komersial yang tidak lagi berskala kecil atau home industry.
    Lantas bagaimana tahap atau teknik pembuatan kertas daur ulang, selengkapnya baca di Majalah Pengusaha Muslim Edisi Juli 2010.

    UD Sregep, Dari Sampah Kertas Hidupi 70 Karyawan
    Selasa pagi, di sebuah rumah yang cukup besar dan asri di kawasan Karanglo, Sleman, Yogyakarta, PM diterima Joko Santosa, pimpinan dan pemilik UD Sregep. Rumah yang sekaligus dijadikan sebagai gudang inilah UD Sregep menjalankan aktifitas bisnisnya, yaitu mengumpulkan dan mengelola sampah-sampah kertas.
    Ya, UD Sregep merupakan pelaku bisnis yang khusus menangani sampah-sampah kertas. Bahkan di Yogyakarta, nama UD Sregep sudah sangat dikenal sebagai ‘pemburu’ kertas bekas. Selain kalangan rumah tangga, hampir semua perkantoran instansi pemerintah maupun swasta selalu menjadi langganan UD Sregep dalam membuang sampah-sampah kertasnya.
    Meskipun sekedar mengelola dan mengumpulkan sampah kertas, Anda mungkin tak akan menyangka bila omsetnya telah mencapai 20 ton per hari. Bila sampah kertas dihargai sekitar Rp 1.000 hingga Rp 1.200 per kg, maka omsetnya mencapai Rp 20 juta per hari. Maka tak heran bila bisnis yang telah dijalankan sejak tahun 1993 ini telah memberikan banyak hal, di antaranya rumah besar yang dijadikannya sebagai gudang, armada truk, serta 70 karyawan yang kini bernaung di dalamnya.

    Pandangan Syariah dalam Pengelolaan Sampah
    Islam merupakan agama yang bersifat komprehensif dan universal. Komprehensif berarti syariat Islam merangkum seluruh aspek kehidupan baik ritual (ibadah) maupun sosial (muamalah), dan universal yang bermakna dapat diterapkan pada setiap waktu dan tempat sampai terjadinya hari kiamat.
    Di antara bukti bahwa ajaran Islam itu komprehensif (sempurna) adalah sebagaimana ditunjukkan oleh hadits berikut ini:
    Dari sahabat Abu Dzarr radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah pergi meninggalkan kami (wafat), dan tidaklah seekor burung yang terbang membalik-balikkan kedua sayapnya di udara melainkan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menerangkan ilmunya kepada kami.” Abu Dzarr radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, ‘Tidaklah tertinggal sesuatu pun yang mendekatkan ke surga dan menjauhkan dari neraka melainkan telah dijelaskan semuanya kepada kalian.” [HR. Ahmad (IV/126-127), Abu Dawud (no. 4607), at-Tirmidzi (no. 2676), dari Shahabat al-'Irbadh bin Sariyah radhiyallahu 'anhu. Dishahihkan oleh Syaikh al-Albany dalam Irwa-ul Ghaliil, no. 2455]
    Bagaimana pandangan syariat Islam terhadap pengelolaan sampah? silakan simak Majalah Pengusaha Muslim Edisi Juli 2010.

    Haji Parjimo, Meraup Rezeki Dari Jamur Ling Zhi
    Tak banyak orang yang melirik budidaya jamur sebagai salah satu peluang usaha yang menguntungkan.  Masyarakat umumnya  menganggap sepele keberadaan jamur atau cendawan ini sebagai tumbuhan berspora, tidak berkhlorofil, dan tidak memiliki nilai gizi jika dikonsumsi.
    Padahal, selain dapat  dikonsumsi  sebagai makanan nabati bergizi tinggi, sejak 300 tahun lalu, jamur sudah digunakan masyarakat China sebagai obat. Bagi penderita darah tinggi, tanaman ini cocok dikonsumsi untuk mengurangi kadar kolesterol dan menghindari stroke.
    Nah, Haji Parjimo, asal Desa Kudu, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo menyadari nilai ekonomis dari jamur ini dan menangkap peluang bisnisnya. Apalagi masyarakat belum banyak yang mengetahui manfaat Jamur Ling Zhi. Ia pun mencoba membudidayakan Jamur Ling Zhi (Ganoderma Lucidum).

    Dari Enceng Gondok Menjadi Eksportir
    Siapa sangka jika tanaman enceng gondok (Eichhornia crassipes) yang dikenal sebagai gulma air maupun tanaman pengganggu, ternyata bisa mendatangkan keuntungan. Bahkan dari tanaman tersebut, bisa  dibuat aneka produk kerajinan berkelas dengan harga relatif mahal. Tak heran jika banyak orang ramai-ramai berbisnis dengan media enceng gondok, sebagai pemasok bahan baku maupun perajin yang memanfaatkan bahan baku enceng gondok sebagai komoditi utama produksinya.
    Enceng gondok dikenal sebagai tanaman yang cepat tumbuh.  Anda dapat menjumpai tanaman ini tumbuh subur di Telaga Rawa Pening, Ambarawa, Kabupaten Semarang. Tak salah jika Telaga Rawa Pening ini identik dengan enceng gondok, sekaligus sebagai pemasok utama enceng gondok untuk perajin di wilayah Jawa Tengah maupun Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).  Banyak penduduk  di sekitar Rawa Pening yang berbisnis enceng gondok. Salah satunya adalah  Kadarini Zunur Aini. Wanita kelahiran 29 Desember 1969 ini, merintis usahanya sejak 1998.
    Sebelum terjun menjadi perajin enceng gondok, dia adalah pedagang enceng gondok. Setiap hari mengumpulkan enceng gondok yang diambilnya dari Telaga Rawa Pening. Setelah terkumpul banyak enceng gondok tersebut dijemur hingga kering kemudian dijual.
    10 Tahun “Waroeng Steak” Hajikan Karyawan
    Makanan steak umumnya dikenal sebagai makanan mewah dengan harga yang lumayan mahal. Umumnya pula makanan jenis ini hanya dijual di hotel-hotel ataupun restoran.  Karena itu wajar pula ketika Waroeng Steak buka untuk pertama kalinya pada tahun 2000, belum banyak konsumen yang tertarik. Lebih-lebih mahasiswa yang menjadi target pasar bisnis ini.
    “Tahun pertama usaha kami merupakan masa-masa yang sangat berat. Tidak mudah meyakinkan konsumen, terutama mahasiswa bahwa steak yang kami sajikan bukan saja rasanya yang lezat namun harganya sangat terjangkau,” tutur Jodi Brotosuseno, pemilik Waroeng Steak Yogyakarta dalam perbincangan dengan PM di kantornya kawasan Timoho Yogyakarta.
    Didukung oleh 2 orang karyawannya, Jodi berperan ganda, selain menjadi koki juga merangkap menangani pekerjaan lainnya yang diperlukan alias serabutan. Sedangkan istrinya, Siti Haryani, bertindak sebagai kasir merangkap melayani konsumen yang datang. Berbagai hambatan dan tantangan dalam menjalankan bisnis makanan ini pun dilaluinya dengan sabar dan tabah.

    Bisnis Wulung yang Tetap Untung
    Dewasa ini bisnis yang mempergunakan teknologi dan selalu mengikuti perkembangan zaman akan  nampak lebih bisa bertahan lama. Bisa jadi karena bisnis semacam itu mampu mengikat konsumen, terutama dari segi kepraktisan dan kemudahan. Walau demikian tidaklah serta merta dapat menggusur habis pesaing usaha  berbasis tradisional. Contoh nyata terlihat  pada usaha bertajuk Wulung, milik  Mukhayat, warga  asli Kalijambe, Magelang.
    Usaha yang  10 bulan terakhir  berlokasi di jalan Gajah Mada, Purworejo itu bergerak dalam bidang produksi aneka perabot rumah tangga seperti meja, kursi, almari termasuk juga gazebo memakai  bahan dasar  batang-batang pohon bambu  dan peralatan kerja manual. Tentu kondisi Wulung ini sangat kontras  bila disandingkan  dengan usaha sejenis yang banyak  bertebaran di kota ukir Jepara  maupun usaha furniture  pada umumnya di kota-kota besar. Namun jangan salah , diam-diam   selain memenuhi permintaan pasar di sekitarnya, Wulung cukup sering menerima order dari  turis manca  antara lain Jepang , Jerman, Inggris  dan Kanada. Lalu apa rahasianya?

    Waralaba Cetroo Coffee Lattee: Keunggulan Cita Rasa
    Perkembangan jenis usaha waralaba di Indonesia belakangan makin pesat. Dilihat dari jenis usahanya, kelompok makanan dan minuman menempati jumlah terbanyak bisnis waralaba ini. Dari jenis makanan daerah seperti keripik hingga yang berbau luar negeri, bertaburan menawarkan konsep business opportunity melalui franchise atau waralaba, termasuk seperti yang dilakukan Cetroo Coffee.
    Cetroo Coffee Latte, merupakan bisnis minuman kopi dan teh yang mempunyai cita rasa yang khas. Usaha waralaba yang berada dibawah naungan PT Indotrans Group ini sudah terbukti dan teruji. Kini,  melalui konsep business opportunity, mereka bermaksud mengembangkan sayapnya ke seluruh penjuru tanah air.
    Penikmat kopi di Indonesia umumnya merupakan konsumen fanatik. Artinya, ketika mereka sudah mendapatkan suatu rasa yang nikmat dan cocok, akan sulit untuk berpindah produk atau jenis. Karena itu, minuman kopi merupakan bisnis yang tidak mudah. Kemungkinan risiko gagalnya cukup besar. Namun kalau berhasil, mereka akan menjadi konsumen yang loyal.

    KONSULTASI SYARIAH
    Hukum Jual Rugi
    Pertanyaan
    Mohon info apa hukumnya jual rugi, maksud saya jika saya punya barang stok lama kemudian karena belum laku-laku maka saya jual di bawah harga yang saya ambil (beli) semata-mata agar saya bisa mendapatkan uang tunai untuk ambil barang terbaru. Atau mungkin, karena sudah terlalu lamanya barang stok tersebut sehingga saya lupa berapa harganya waktu kita ambil dulu, lalu saya jual dengan harga ikut harga sekarang (padahal seingat saya harga waktu saya beli lebih mahal daripada saat saya jual sekarang)
    Wassalam
    Deny di Malang
    Bagaimana jawabannya? Lihat di Majalah Pengusaha Muslim Edisi Juli 2010

    Sebab-Sebab Dilarangnya Jual Beli
    Pada edisi yang lalu, kita telah membahas rukun dan syarat-syarat sahnya jual beli, maka pada edisi kali ini kita akan menyebutkan sebab-sebab dilarangnya transaksi jual beli atau bisnis beserta contoh-contohnya. Dengan harapan agar kaum muslimin mengetahuinya dan kemudian menjauhinya. Sehingga dalam melakukan jual beli, seorang muslim diharapkan bisa memperoleh penghasilan yang halal dan berkah serta bermanfaat bagi dirinya, keluarganya dan orang lain di dunia dan akhirat.
    Para ulama fikih telah menyebutkan beberapa sebab dilarangnya jual beli dalam hal-hal berikut ini: Selengkapnya baca di Majalah Pengusaha Muslim Edisi Juli 2010

    3 Kesalahan Pebisnis Dalam Mengelola Keuangan Usaha
    Saat ini kita ketahui bersama  kalau sektor usaha kecil  menjadi gerbang lokomotif perekonomian bangsa, karena terbukti banyak menampung tenaga kerja dan membuat ekonomi kita bertumbuh. Meskipun demikian sektor ini dalam perkembangannya masih menghadapi kendala terutama dari segi keuangan,  yaitu permodalan dan pengelolaan keuangan yang belum tertib. Dua hal ini cukup penting karena kalau tidak teratasi maka usaha terancam gulung tikar. Keuangan tidak bisa diabaikan karena ibarat darah dalam tubuh manusia  sangat menentukan kelangsungan hidup suatu usaha. Bila salah dalam mengelola keuangan usaha  bukan tidak mungkin perkembangan usaha pun terganggu. Apalagi bila  ingin perusahaan Anda bisa bersaing dengan perusahaan yang besar dan berskala global. Kesalahan apa saja yang umumnya dilakukan oleh para pengusaha kecil dalam mengelola keuangan?

    FIKIH MUAMALAH

    Metode Kajian Fiqih Kontemporer
    Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengajarkan kepada umatnya segala sesuatu, sampai pun tatacara buang air kecil dan besar. Dengan demikian, tidak ada alasan bagi siapa pun untuk merekayasa suatu metode atau ajaran dalam beribadah kepada Allah Ta’ala, atau memakmurkan bumi yang kita huni ini. Sahabat Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah meninggalkan kami, dan tidaklah ada seekor burung pun yang mengepakkan sayapnya di udara, melainkan beliau telah mengajarkan ilmu tentangnya kepada kami. Selanjutnya Abu Dzar berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah tersisa sesuatu pun yang dapat mendekatkanmu ke surga dan menjauhkanmu dari neraka, melainkan telah dijelaskan kepadamu.” (HR At Thobrony, dihasankan oleh Syaikh Al Albany).
    Fakta ilmiah ini berlaku dalam segala aspek kehidupan umat manusia, tanpa terkecuali berbagai permasalahan kontemporer yang ada di masyarakat. Untuk sedikit memberikan gambaran tentang relevansi syari’at Islam dalam berbagai masalah kontemporer, saya mengajak pembaca untuk sedikit menelaah metodologi ulama’ ahli ijtihad dalam melakukan studi kasus terhadap berbagai masalah kontemporer tersebut.
    Metode Kajian Fiqih Kontemporer selengkapnya dapat dibaca di Majalah Pengusaha Muslim Edisi Juli 2010

    Strategi Menyiasati Pasar yang Sama
    Ada semacam keyakinan di kalangan industri yang menyatakan bahwa produk yang baik akan menjual dirinya sendiri. Artinya, perusahaan tidak perlu melakukan promosi untuk memasarkan produknya asal produk itu berkualitas. Pemikiran semacam ini bisa dimaklumi apabila kebutuhan masyarakat yang sangat tinggi atau lebih besar dibandingkan kapasitas atau kemampuan produksi yang bisa dilakukan industri. Filosofi semacam ini pula yang menggejala secara umum di Amerika Serikat jauh sebelum perang dunia kedua pada saat pertumbuhan industri di AS mulai terjadi.
    Namun dalam perkembangannya, ketika penawaran melebihi jumlah permintaan maka terjadi over produksi. Jumlah produk yang dihasilkan perusahaan melebihi jumlah yang bisa diserap oleh pasar. Pada kondisi ini maka perusahaan harus mengubah orientasi dan perhatiannya dari produksi kepada pemasaran. Oleh karena itu berbagai aspek dalam bauran pemasaran atau marketing mix yang meliputi produk, harga, promosi dan distribusi diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan atau konsumen.
    Berangkat dari pemikiran semacam ini, maka pilihan terhadap jenis produk yang akan diusahakan untuk memulai sebuah bisnis bukanlah prioritas. Untuk memulai sebuah usaha baru, anda tidak perlu berangkat dari pikiran dan ide subyektif anda sendiri tentang produk yang hendak anda jual. Anda juga tidak perlu menjadi inovator yang ’sok idealis’ bahwa produk yang akan anda buat atau jual adalah produk istimewa.

    Strategi SEO Off Pages dan On Pages untuk Optimal di Search Engine
    SEO saat ini menjadi tumpuan perusahaan dan pengusaha  untuk peningkatan aspek promosi, branding online dan awareness produk, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Semua ini karena ada peningkatan dalam pengguna internet, termasuk di Indonesia yang sudah mencapai 30 juta pengguna. Namun bagi kebanyakan orang,  SEO belum memiliki arti  bahkan ada yang belum memahaminya, namun bagi pebisnis yang sudah menggantungkan penerapan marketingnya secara online, SEO menjadi tumpuan penting untuk meningkatkan kinerja perusahaan melalui web-web yang diciptakan dengan stuktur yang Search Engine Friendly (SEF).
    Banyak web bisnis  yang mengedepankan aspek glamor, animasi  dan minim dalam teks.  Itu merupakan hal yang wajar, namun jika untuk  kepentingan SEO jelas kontra-produktif. Nah, dari sanalah banyak muncul konsultan SEO untuk mengkondisikan agar web tidak saja menjadi properti online menarik namun  juga bersifat  strategic tool dalam marketing perusahaan. Lalu bisakah tanpa konsultan SEO web bisnis menjadi lebih efektif untuk mendongkrak penjualan dan transaksi bisnis? Simak pembahasannya di Majalah Pengusaha Muslim Edisi Juli 2010.

    Iming-iming Hadiah untuk Mendongkrak Penjualan
    Suatu hari, keluarga Pak Agus heboh dengan datangnya sebuah surat. Surat dengan kop nama suatu perusahaan elektronik itu memberitahukan kalau Pak Agus mendapatkan hadiah sebuah lemari es. Pada surat disebutkan bahwa hadiah tersebut merupakan hadiah langsung dan tanpa diundi. Hadiah dapat diambil di sebuah toko elektronik dengan membawa surat dimaksud disertai dengan kartu identitas diri.
    Dengan langkah mantap, disertai istri dan anaknya, pak Agus pun segera mendatangi toko tersebut dengan maksud untuk mengambil hadiah. Namun alangkah kecewanya Pak Agus setelah mengetahui bahwa hadiah tersebut baru bisa dimiliki bila Pak Agus membeli terlebih dahulu produk elektronik senilai Rp 2 juta, apapun jenisnya.
    Apa yang terjadi dengan Pak Agus ternyata juga dialami sejumlah konsumen lainnya. Pada saat yang bersamaan, beberapa orang juga memperlihatkan kekecewaannya dengan model promosi yang dilakukan perusahaan elektronik tersebut. Hadiah yang disediakan juga bermacam-macam. Selain lemari es, ada juga yang mendapatkan hadiah kipas angin, dispenser, video player, dan sebagainya. Meskipun demikian, ada juga konsumen yang ‘terpaksa’ bersedia membeli produk elektronik guna memperoleh hadiah yang dimaksud.
    Selanjutnya, silakan simak di Majalah Pengusaha Muslim Edisi Juli 2010.

    Diambil dari majalah
    http://majalah.pengusahamuslim.com/2010/07/07/edisi-juli-2010-menjadi-jutawan-dari-sampah-dan-barang-bekas/

    Selasa, 21 September 2010

    GPP: Ada Kelompok Politik Nasional tak Ingin Kasus HKBP Bekasi Tuntas

    REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI--
    Gerakan Peduli Pluralisme (GPP) mengklaim ada kelompok politik nasional yang tidak menginginkan kasus Huria Kristen Batak Protestan di Ciketing, Kota Bekasi, Jawa Barat diselesaikan dengan tuntas. "Siapa kelompoknya kami sudah tahu, ini sudah pemain nasional bukan orang Bekasi, sayang banget kalau kita bisa terpancing," tegas Koordinator Nasional GPP, Damien Dematra kepada wartawan sesaat setelah mengadakan pertemuan dengan Forum Kerukunan Umat Beragama di Bekasi, Selasa (21/9).

    Demian menjelaskan, pihaknya telah membentuk tim terdiri dari empat orang untuk melakukan investigasi. Awalnya tim GPP hanya menduga hal tersebut, namun saat ini, kata Damien, pihaknya bisa melakukan konfirmasi terkait temuan timnya.

    Tim itu menemukan fakta bahwa kelompok tersebut menjadikan kasus HKBP di Bekasi sebagai test case. Motifnya, lanjut Damien, adalah motif politik dan sama sekali bukan motif keagamaan. "Ini test case jika di Bekasi berhasil maka akan dicoba di daerah lainnya," jelas nya.

    Tujuan kelompok politik itu adalah agar Peraturan Bersama Menteri (PBM) dicabut. Sebab dengan dicabutnya PBM maka akan terjadi kekacauan dengan begitu maka akan terjadi disintegrasi. "Agenda mereka seperti itu, ini sangat berbahaya, ngeri kan," kata Damien.

    Tim GPP mengaku melakukan investigasi dengan netral tanpa berpihak pada siapa pun atau kelompok manapun. Damien mengatakan, dari awal investigasi pihaknya bersikeras agar investigasi benar-benar mengangkat kasus sesuai fakta. "Semua sesuai fakta dan data bukan berdasarkan titipan atau apapun, pers silahkan mengawal terus," tegasnya. GPP mendatangi kantor FKUB kota Bekasi guna meminta klarifikasi dan data terkait kasus HKBP.

    Bagaimana menurut anda informasi ini.....

    Senin, 20 September 2010

    Allah... Does it mean God?

    Author: Yusuf Estes

    In fact "Allah" is the perfect word to describe the "One God" of monotheism.

    Where does the word "Allah" Come From?

    "Allah" comes from the Arabic word "elah" - (Arabic) means 'a god' or something that is worshipped. This word (elah) can be made plural, as in "aleha" and it can be male or female. "Allah" comes from "elaha" but it brings more clarification and understanding.

    Allah => Has no gender (not male and not female)

    - "He" is used only out of respect and dignity - not for gender

    Allah => Always singular - Never plural

    - "We" is used only as the "Royal WE" just as in English for royalty
    Allah => Means "The Only One to be worshipped”

    Is "Allah" only for Islam and Muslims?

    "Allah" is the same word used by Christian and Jewish Arabs in the Bible, before Islam came.
    On page one [1] of Genesis in the Old Testament, we find the word "Allah" seventeen [17] times.

    The questions atheists usually ask regarding our belief in Allah or God, vary somewhat but, they are predictable. Let us consider a few:

    1. If Allah (God) created everything - then who created God?

    2. How can you believe in God, when you can't see, hear, touch, smell, taste or even imagine what He is?

    3. Can God do anything? Examples: Could God die? Or can God make a rock so big that nothing can move it? - If He did make a rock so big, nothing could move it; does that mean that He couldn't move it too? Or would it be impossible for Him to make something so big that He couldn't move it?

    4. Where is God?

    5. Why did God create everything?

    6. Is God pure, good, loving and fair? If so, then where do evil, hatred and injustice come from?

    7. Does God really have power of things? - If so, then why does He let people become sick, oppressed and die?

    8. Can you prove there is a God?

    9. Does God know everything that is going to happen? - Does He have absolute control on the outcome of everything? - If so, how is that fair for us? Where is our free will then?
    10. If there is only one God, then why are there so many religions?

    11. How do you know that the Quran is really from God?

    12. Why does the Quran say "We" if Allah is only One?

    13. Why does the Quran use "He" if there is no gender implied?

    1. If God created everything - then who created God?

    Answer:

    (Muslims - Remember to use the formula above - i.e.; "Thank you for asking me about my religion..." etc.)

    According to the Quran, Allah tells us that He is the only creator and sustainer of all that exists and that nothing and no one exists alongside Him, nor does He have any partners. He tells us that He is not created, nor is He like His creation in anyway. He calls Himself by a number of names and three of them are:

    A) The First - (Al-Awal)

    B) The Last - (Al Akhir)

    C) The Eternal, who is sought after by His creation, while He has no need from them at all. (As-Samad)

    He always has existed and He never was created, as He is not like His creation, nor similar to it, in any way.

    2. How can you believe in God, when you can't see, hear, touch, smell, taste or even imagine what He is?

    Answer:

    We know from the teachings of Muhammad, peace be upon him, that no one has ever actually seen God - at least not in this lifetime. Nor are we able to use our senses to make some kind of contact with Him. However, we are encouraged in Islam to use our senses and our common sense to recognize that all of this universe could not possibly come into existence on its own. Something had to design it all and then put it into motion. That is beyond our ability to do, yet it is something that we can understand.

    We don't have to see an artist to recognize a painting, correct? So, if we see paintings without seeing artists painting them, in the same way, we can believe that Allah created everything without having to see Him (or touch, or hear, etc.).

    3. Can God do anything? - For example: "Can He make a rock so big that nothing can move it?" - If He did make a rock so big that nothing could move it, would that mean that He couldn't move it too? Or would it be impossible for Him to make something so big that He couldn't move it?

    Answer:

    Allah tells us that "Allah is capable of doing anything that He Wills to do." He can make a rock (or anything for that matter) that is so large or heavy that nothing in the entire universe can move it. As regards Allah "moving" it, He is not in the universe and He does not resemble His creation. Therefore, Allah is never subject to the Laws of the Creation because He is both the Creator and the Law Giver. Whenever He wants anything done, He merely says "Qun! Faya Qun!" (Be! And so it will be!)

    4. Where is God?

    Answer:

    Some other religions teach that "God is everywhere." This is actually called "pantheism" and it is the opposite of our believe system in Islam. Allah tells us clearly that there is nothing, anywhere in the universe that resembles Him, nor is He ever in His creation. He tells us in the Quran that He created the universe in six "yawm" (periods of time) and then He "astawah 'ala al Arsh" (rose up, above His Throne). He is there (above His Throne) and will remain there until the End Times.

    5. Why did God create everything?

    Answer:

    Allah says in His Quran that He did not create all of this for any foolish purpose. He tells us that He created us for the purpose of worshiping Him, Alone and without any partners.

    6. Is God pure, good, loving and fair? - If so, then where do evil, hatred and injustice come from?

    Answer:

    Allah tells us that He is Pure, Loving, and absolutely Just in every respect. He says that He is the Best of Judges. He also tells us that the life that we are in is a test. He has created all the things that exist and He has created all that happens as well. There is nothing in this existence except what He has created. He also says in the Quran that He created evil (although He is not evil). He is using this as one of the many tests for us.

    7. Does God really have power of things? - If so, then why does He let people become sick, oppressed and die?

    Answer:

    Allah has created all that we call the universe as a test for us. This is not our final destination. What we might consider to be "bad" or "good" could actually be quite the opposite. As regards oppression, this is something that Allah forbids for Himself to do to anyone and He hates it when anyone oppresses someone else. He does have absolute power over everything. He allows sickness, disease, death and even oppression so that we can all be tested in what we do.

    8. Can you prove there is a God?

    Answer:

    Can you prove that you exist? Yes, of course you can. You merely use your senses to determine that you can see, hear, feel, smell, taste and you have emotions as well. All of this is a part of your existence. But this is not how we perceive God in Islam. We can look to the things that He has created and the way that He cares for things and sustains us, to know that there is no doubt of His existence.

    Think about this the next time that you are looking up at the moon or the stars on a clear night; could you drop a drinking glass on the sidewalk and expect that it would hit the ground and on impact it would not shatter, but it would divide up into little small drinking glasses, with iced tea in them? Of course not!

    And then consider if a tornado came through a junkyard and tore through the old cars; would it leave behind a nice new Mercedes with the engine running and no parts left around? Naturally not!

    Can a fast food restaurant operate itself without any people there? That's crazy for anyone to even think about.

    After considering all of the above, how could we look to the universe above us through a telescope or observe the molecules in a microscope and then think that all of this came about as a result of a "big bang" or some "accident?"
    (See also "Quran")

    9. Does God know everything that is going to happen? - Does He have absolute control on the outcome of everything? - If so, how is that fair for us? Where is our free will then?

    Answer:

    Allah knows everything that will happen. The first thing that He created was the "pen" and He ordered the pen to write. The pen wrote until it had written everything that would happen. And then Allah began to create the universe. All of this was already known to Him before He created it. He does have absolute and total control at all times. There is nothing that happens except that He is in control of.

    There is a mistake in the question: "Free Will." Allah alone has Free Will, He Wills whatever He likes and it will always happen as He wills. We have something called, "Free choice." The difference is that what Allah "Wills" always happens and what we choose may or may not happen. We are not being judged on the outcome of things, we are being judged on our choices. This means that at the core of everything will always be our intentions. Whatever we intended, is what we will have the reward for. Each person will be judged according to what Allah gave them to work with, how they used it and what they intended to do with it.

    As regards the actual "Judgment Day" - Allah tells us that everything we are doing is being recorded and not a single tiny thing escapes from this record. Even an atom's weight of good will be seen on the Day of Judgment and even a single atom's weight of evil will be seen too.

    The one who will bring the evidences against us will be ourselves. Our ears, tongue, eyes and all of our bodies will begin to testify against us in front of Allah on the Day of Judgment. None will be oppressed on that Day, none will be falsely accused.

    He could have put everyone in their respective places from the very beginning, but the people would complain as to why they were thrown in Hell without being given a chance. This life is exactly that; a chance to prove to ourselves who we really are and what we would really do if we indeed had a free choice.

    Allah knows everything that will happen, but we don't. That is why the test is fair.

    10. If there is only one God, then why are there so many religions?

    Answer:

    Allah does not force anyone to submit to Him. He has laid out a clear path and then made it known to them the two ways (Heaven or Hell). The person is always free to make his or her own choice. There is not compulsion in the way of "Islam." Whoever choses to worship Allah without partners and is devoted to Him and is obeying His commands as much as possible has grasped the firm handhold that will never break. Whoever denies God and choses some other way to worship or not to believe at all, for them there is an eternal punishment that is most horrible (Hell).

    All religions originated with Allah and then people began to add or take away from the teachings so as to take control over each other. Man-made religions are an abomination before the Lord and will never be accepted. He will only accept true submission, obedience and in purity and peace to His commandments.

    11. How do you know that the Quran is really from God?

    Answer:

    Muslims have something that offers the clearest proof of all - The Holy Quran. There is no other book like it anywhere on earth. It is absolutely perfect in the Arabic language. It has no mistakes in grammar, meanings or context. The scientific evidences are well known around the entire world, even amongst non-Muslim scholars. Predictions in the Quran have come true; and its teachings are clearly for all people, all places and all times. No one has been able to produce a book like it, nor ten chapters like it, nor even one chapter like it. It was memorized by thousands of people during the lifetime of Muhammad, peace be upon him, and then this memorization was passed down from teacher to student for generation after generation, from mouth to ear and from one nation to another. Today every single Muslim has memorized some part of the Quran in the original Arabic language that it was revealed in over 1,400 years ago, even though most of them are not Arabs. There are over nine million (9,000,000) Muslims living on the earth today who have totally memorized the entire Quran, word for word, and can recite the entire Quran, in Arabic just as Muhammad, peace be upon him, did 14 centuries ago.

    12. Why does it say "WE" in Quran when referring to God (Allah)?

    Answer:

    This is a good question and one that Bible readers have also asked about. The term "We" in the Bible and in the Quran is the royal "We" - as an example when the king says, "We decree the following declaration, etc." or, "We are not amused." It does not indicate plural; rather it displays the highest position in the language. English, Persian, Hebrew, Arabic and many languages provide for the usage of "We" for the royal figure. It is helpful to note the same dignity is given to the person being spoken to in English. We say to someone, "You ARE my friend." Yet the person is only one person standing there. Why did we say "ARE" instead of "IS"? The noun "you" is singular and should therefore be associated with a singular verb for the state of being, yet we say "are." The same is true for the speaker when referring to himself or herself. We say, "I am" and this is also in the royal plural, instead of saying, "I is."

    13. Why does Quran say "He" when referring to God (Allah) if God is not having gender?

    Answer:

    This is similar to the above answer. The word "He" is used when referring to Allah out of respect, dignity and high status. It would be totally inappropriate to use the word "it" and would not convey the proper understanding of Allah being who Allah is; Alive, Compassionate, Forgiving, Patient, Loving, etc. It is not correct to associate the word "He" with gender, as this would be comparing Allah to the creation, something totally against the teaching of Quran.

    Tentang Islam

    Islam adalah agama yang mengedepankan nilai-nilai kehidupan
    Islam juga mengajarkan nilai-nilai kemanusian serta kebaikan serta membangun peradaban yang jauh lebih mapan, tapi kalau masih ada yang melakukan kerusakan maka perlu ditanyakan bagaimana pemahaman yang dia amalkan.


    a href='http://www.wathakker.com' target='_blank'>


    a href='http://www.wathakker.com' target='_blank'>



    Forum anda dalam melakukan kajian-kajian tentang Islam disini anda dapatkan


    url=http://www.wathakker.com][img]http://en.wathakker.net/links_to_us/images/wathakker-guidance.gif[/img][/url



    url=http://www.wathakker.com][img]http://en.wathakker.net/links_to_us/images/wathakker-link_to_us.gif[/img][/url

    Selasa, 07 September 2010

    Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431H

    Kepada seluruh Umat Moslem di seluruh dunia kami mengucapkan:

    " Selamat Hari Raya Idhul Fitri 1431H, dan tidak lupa dari lubuk hati yang paling dalam memohon maaf lahir & bathin"




    "Minal Aidzin Wal Faidzin"

    Semoga kita menjadi orang-orang yang bertakwa, dan memberikan sesuatu yang berguna kepada sesama dan kita menjadi sebaik-baiknya mahluk yang diciptakan Allah SWT
    Amien.....

    Ya Allah jadikanlah hari-hari kedepan ini sebagai hari kebahagian, setelah kita menempuh ujian selama 1 bulan di bulan Ramadhan, dan ijinkanlah kami menemui lagi bulan Ramadhan berikutnya untuk membaktikan hidup dan kehidupan kita agar lebih bermakna untuk semua umat manusia......


    Ya Allah hanya kepadaMu kami memohon dan hanya kepadaMu kami memohon menyembah, agar terus dapat menikmati hidupMu sebagai ungkapan nikmat agar menjadi manusia yang banyak memberikan manfaat.

    Kamis, 02 September 2010

    Asmaul Husna, 99 Beautiful Names of Allah - Islamic Widget by Alhabib

    Anda ingin widget dengan content Islami
    Disini tempatnya yang anda cari.......

    Asmaul Husna, 99 Beautiful Names of Allah - Islamic Widget by Alhabib

    Trafficadbar

    Untuk menunjang pengembangan dan penyebaran blog ini
    Kami juga mengembangkan dengan cara kerjasama dengan menerima iklan yang sama dengan content dari blog ini silahkan anda bergabung disini " CLICK "
    Atau anda bisa bergabung melalui ini




    Segera bangun bisnis anda dengan memasang IKLAN ONLINE anda disini
    Tunggu apalagi, jangan tunggu orang lain jalan terlebih dulu

    Success Business Owner

    Maspoedjo

    Selasa, 31 Agustus 2010

    Hidup Sederhana

    Oleh: Muhammad Nuh

    Nafsu manusia kadang seperti air. Tak pernah henti untuk selalu mengalir. Selama masih ada celah, di situlah air mengalir. Bedanya dengan air yang mengalir ke tempat lebih rendah, nafsu terus mengalir ke arah sebaliknya.

    Manusia bisa dibilang makhluk yang jarang cepat puas. Selalu saja ujung dari sebuah pencarian lagi-lagi bertemu pada satu titik: kurang. Keadaan itu persis seperti orang yang selalu mendongak ke atas. Dan lengah menatap ke bawah.

    Itulah kenapa orang tanpa sadar kehilangan daya peka. Kepekaannya dengan lingkungan sekitar menjadi tumpul. Bahkan mungkin, di tengah hiruk pikuknya mengejar yang atas, tanpa terasa kalau yang di bawah terinjak-injak. Jadi, pisau kepekaan bukan sekadar tumpul, bahkan berkarat sama sekali.

    Orang menjadi tidak mampu menyelami apa yang terjadi di sekelilingnya. Sulit merasakan kalau di saat kita terlelap dalam keadaan kenyang, sejumlah tetangga terus terjaga karena menahan perut yang lapar. Sulit menangkap keinginan anak-anak tetangga untuk tetap bersekolah, ketika sebagian kita tengah sibuk mencari sekolah top buat anak-anak, berapa pun mahalnya.

    Ketidakpekaan itu akhirnya menggiring diri untuk tampil tak peduli. Kesederhanaan menjadi barang langka. Ada semangat tampil serba wah. Ada bahasa yang sedang diungkapkan, “Saya memang beda dengan kalian!”

    Ketika terjadi proses melengkapi kebutuhan pokok seperti makanan, pakaian, perumahan, pendidikan, dan mungkin hal-hal lain seperti alat komunikasi; ada pergeseran yang nyaris tanpa terasa. Sebuah pergerseran dari nilai fungsi kepada nilai gengsi.

    Pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pokok itu tidak lagi menimbang sekadar fungsi, tapi lebih kepada gengsi. Ada sesuatu yang sedang dikejar dari proses pemenuhan itu: trend dan gengsi. Biasanya, nilai gengsi jauh lebih mahal dari nilai fungsi. Bahkan, bisa berkali-kali lipat.

    Di sisi lain, ada semacam ketergantungan dengan penampilan mode yang tentu saja datang dari negeri pedagang budaya. Mereka begitu pintar mengemas barang dagangan dalam bentuk yang sangat menarik. Halus, tanpa kesan menggurui. Kemasan bisa melalui film, berita mode dan sebagainya. Tanpa sadar, orang sedang terhipnotis dalam cengkeraman para pedagang budaya. Repotnya, ketika pedagang budaya sebagian besar menuhankan hidup materialistis. Semua tanpa sadar menuhankan gengsi.

    Mungkinkah perilaku konsumsi seperti itu hinggap dalam diri umat Islam? Masalahnya memang bukan sekadar muslim atau bukan. Tapi sejauhmana umat Islam memahami nilai budaya Islam. Dan membumikannya dalam kenyataan hidup sehari-hari.

    Mereka yang tidak paham dengan Islam biasanya memang tidak peduli dengan urusan orang lain. Walaupun itu satu keyakinan. Tidak ada ajaran yang menyentuh hati mereka untuk mau memperhatikan nasib saudaranya. Hidup bagi mereka adalah diri mereka sendiri. Tidak ada hubungannya dengan orang lain.

    Sementara Islam, sangat menjunjung tinggi nilai persaudaraan. Bahkan nilainya bisa sama dengan keimanan kepada Allah dan hari akhir. Rasulullah saw. bersabda, “Tidak beriman seorang di antara kamu sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari Muslim)

    Selain tumpulnya kepekaan dan kungkungan trend budaya orang lain, ada sebab lain yang membuat orang jauh dari sederhana. Itulah imperiority, atau merasa rendah di hadapan orang lain. Rasa rendah diri itu memompa segala daya yang dimiliki untuk tampil melebihi orang yang dianggap lebih. Paling tidak, ada kepuasan diri jika tampilan bisa dianggap lebih.

    Penyakit seperti itu biasa hinggap di negeri-negeri jajahan. Mereka biasa hidup susah. Sementara para penjajah hidup mewah. Ketika kesempatan hidup mewah terbuka lebar, sifat rendah diri berubah menjadi jiwa eksploitasi. Apa pun yang bisa diraih, diambil sebanyak-banyaknya demi kepuasan tampil lebih.

    Hal itulah yang diwaspadai Khalifah Umar bin Khaththab ketika mencermati para gubernurnya. Ia khawatir, di saat kesempatan terbuka lebar, para gubernur hilang kesadaran. Umar pernah menghukum Amru bin Ash, sang gubernur Mesir kala itu yang berbuat semena-mena terhadap seorang rakyatnya yang miskin.

    Seorang gubernur yang bertugas di Hamash, Abdullah bin Qathin pernah dilucuti pakaiannya oleh Umar. Sang khalifah menyuruh menggantinya dengan baju gembala. Bukan itu saja, si gubernur diminta menjadi penggembala domba sebenarnya untuk beberapa saat. Hal itu dilakukan Umar karena sang gubernur membangun rumah mewah buat dirinya. “Aku tidak pernah menyuruhmu membangun rumah mewah!” ucap Umar begitu tegas.

    Teladan lain pernah diperlihatkan sahabat Rasul yang bernama Mush’ab bin Umair. Pemuda kaya ini tiba-tiba berubah drastis ketika memeluk Islam. Ia yang dulu selalu tampil trendi, serba mewah, menjadi pemuda sederhana yang hampir seratus persen berbeda dengan sebelumnya. Bahkan Mush’ab rela meninggalkan segala kekayaannya demi menunaikan dakwah di Madinah.

    Ada yang menarik dari seorang mantan duta besar Jerman untuk Al-Jazair. Beliau bernama Wilfred Hoffman. Setiapkali mengunjungi pesta kalangan diplomat atau pejabat negara, isterinya selalu menjadi pusat perhatian.

    Pasalnya, di acara-acara bergengsi seperti itu, isterinya tidak pernah mengenakan busana dan perhiasan mewah. Sebuah kenyataan di luar kelaziman buat kalangan petinggi negara seperti Jerman. Bagaimana mungkin seorang duta besar negara kaya bisa tampil ala kadarnya. Padahal, para pejabat dari negara miskin saja bisa tampil gemerlap. Ada apa?

    Ternyata, Hoffman dan isterinya memang sengaja seperti itu. Ia lebih memilih hidup sederhana, ketimbang tampil mewah. Justru, dengan tampilan seperti itulah, Hoffman dan isterinya lebih dianggap daripada dubes dan pejabat lain yang hadir.

    Meraih segala kemampuan materi memang sulit. Tapi lebih sulit lagi mengendalikannya menjadi tampilan sederhana. Karena nafsu memang tidak pernah berhenti dan akan selalu mengalir ke segala arah.